1. Tren Peralihan Konsumsi ke Streaming
zscupoftea.com – Seiring berkembangnya platform OTT seperti Netflix, Disney+, Prime Video, serta layanan lokal seperti GoPlay dan BioskopOnline, preferensi penonton Indonesia berubah drastis dari bioskop ke tontonan di rumah .
Faktor utamanya:
- Praktis dan hemat biaya—langganan bulanan lebih murah dibanding tiket + F&B bioskop.
- Koleksi konten yang sangat luas, termasuk serial dan film original eksklusif.
- Pandemi COVID-19 mempercepat pergeseran ini ketika bioskop tutup sementara.
2. Dampak Ekonomi pada Bioskop
Cinema XXI (21 Cineplex)
- Q1 2025: Pendapatan turun 28,7 % menjadi Rp929,2 miliar (termasuk F&B), rugi bersih Rp69,4 miliar, berbanding terbalik dari laba kuartal I 2024 .
- Meskipun demikian, EBITDA tetap positif dan ekspansi tetap dijalankan, membuka layar baru meski trafik menurun.
Industri Bioskop Nasional
- Sebelum pandemi, jumlah penonton mencapai 51 juta (2019), turun drastis menjadi 4,5 juta (2021), lalu naik kembali ke 24 juta (2022) dan sekitar 80 juta (2024).
- Meski bangkit, pertumbuhan masih tertahan akibat streaming.
3. Analisis Industri & Konsumen
- OTT kini diakses oleh ~30 % populasi Indonesia (We Are Social 2024).
- Tiket bioskop (Rp25–50 rb) untuk dimensi besar lebih mahal dibanding langganan streaming Rp30–100 rb/bulan.
- Penguatan konten lokal di streaming (contoh: Gadis Kretek, The Big 4) turut menarik penonton ke rumah.
4. Adopsi dan Strategi Penyesuaian Bioskop
Inovasi Teknologi & Pengalaman
- Cinema XXI dan CGV mengadopsi layar IMAX, Dolby Atmos, 4DX, VIP, private screening, live events, serta konsep “beyond movies”.
Kolaborasi dengan OTT
- Beberapa studio mulai merilis film secara hybrid (bioskop + streaming), misalnya Warner Bros.
- Diskon tiket bagi pelanggan OTT dan screening eksklusif untuk top-tier subscribers dipertimbangkan.
Program Loyalitas & Paket Bundling
- Penyedia tiket mulai menyediakan paket bundling F&B dan langganan OTT, serta sistem loyalitas berdasarkan preferensi film pengguna.
5. Peluang & Masa Depan
- Film lokal semakin gemilang: pangsa pasar 65–70 % di bioskop (2024).
- Platform OTT memberikan peluang ekspor konten Indonesia ke pasar global.
- Kombinasi sinema dan streaming memungkinkan model bisnis hibrida untuk sinergi dan pemulihan industri.
6. Kesimpulan
- Netflix & OTT menyebabkan drastisnya kunjungan ke bioskop Demo Slot Spaceman , memicu tekanan finansial seperti kerugian Cinema XXI.
- Namun, bioskop masih relevan: pengalaman tontonan tak tergantikan, layar besar, acara sosial dan teknologi premium tetap menarik segmen tertentu.
- Solusi: inovasi pengalaman (IMAX, 4DX), kerja sama OTT, dan dorongan konten lokal yang berkualitas.
- Industri hiburan harus bertransformasi: bukan kiamat, melainkan pembaruan agar bisa bertahan dan tumbuh di era hybrid digital–fisik.